Namanya Wamiarja. Dalam Kartu Tanda Penduduk yang diterbitkan remi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat, ia tercatat lahir pada 1 Juli 1870.
“Saya pernah menikah empat kali, tapi cuma dikarunai dua orang anak,” cerita Wamiarja yang kini sehari-hari hanya tidur dan duduk di dipan.
Saat ini dua anak Wamiarja yang seluruhnya perempuan, sudah berumur 80 tahun dan 77 tahun. Dari merekalah, Wamiarja dikaruniai 13 orang cucu, 29 cicit dan delapan orang piut.
Menurut Wamiarja, umur panjangnya tersebut tak lebih sebagai berkah dari Tuhan. Untuk menjaga kesehatannya, kakek ini mengaku gemar mengkonsumsi sayur hijau terutama daun pepaya.
Ia juga enggan memakan makanan yang disajikan dalam kondisi panas. Wamiarja memilihnya agar mendinginkan makanannya terlebih dahulu.
“Umur saya ini kersaning gusti Alloh (Berkah dari Tuhan semata),” ujar Wamiarja.
Kepastian umur Wamiarja tak dibantah oleh pihak keluarga. Kantor desa setempat juga mencatatkan bahwa Wamiarja memang lahir pada tahun 1870.
“Di kantor Desa Rakitan bisa dilihat sendiri datanya. Kalau kakek kami lahirnya pada 1 Juli 1870,” kata sang cucu, Samsudin.
Kisah Kakek berusia satu setengah abad ini mengingatkan kita akan sosok Saparman Sodimejo alias Mbah Gotho warga Sragen, Jawa Tengah. Data dari Kantor Arsip dan Dokumentasi Sragen menyebutkan, Mbah Gotho tertulis lahir 31 Desember 1870.
Malahan, Mbah Gotho diyakni berusia 144 tahun melebih usia Sakari Momoi, warga Jepang yang dinobatkan Guinness World Records sebagai manusia tertua sejagad dengan usia 111 tahun.
Malahan, Mbah Gotho diyakni berusia 144 tahun melebih usia Sakari Momoi, warga Jepang yang dinobatkan Guinness World Records sebagai manusia tertua sejagad dengan usia 111 tahun.
Mbah Gotho juga mengetahui proses pendirian sebuah Pabrik Gula Kedung Banteng, Gondang, Sragen yang tercatat dibangun pada 1880.
Saat ini, Mbah Gotho tinggal di rumah milik salah satu cucunya bernama Suryanto yang juga warga Cemeng. Sementara, istri serta lima anaknya sudah meninggal dunia.
Heru menjelaskan meski sudah berusia ratusan tahun, Mbah Gotho hingga kini masih bisa beraktivitas tanpa bantuan orang lain.