Sebuah keluarga di Jammu kota utara India, memiliki cairan obat misterius yang diwariskan secara turun-temurun selama ratusan tahun, yang dapat digunakan untuk mencabut gigi dengan cepat, tidak sakit juga tidak berdarah, bahkan tidak perlu menggunakan anestesi atau operasi. Dibandingkan dengan cara mencabut gigi oleh dokter gigi modern, cara tradisional ini dapat dikata sebagai cara yang sangat “lembut”, selain itu harga untuk jasa cabut gigi juga murah meriah.
Cabut gigi tidak sakit juga tidak berdarah, satu menit selesai.
Rattan Singh adalah salah satu dari anggota keluarga yang memiliki ramuan (cairan obat) misterius itu, ia membuka sebuah klinik kecil di sebuah gang kecil, yang khusus membantu orang-orang mencabut gigi dengan resep tradisional tersebut.
Suatu hari di bulan Januari, oleh karena salah satu giginya sakit, Vijay Kumar, seorang penduduk setempat berusia 67 tahun pergi ke klinik milik Singh untuk berobat. Singh mencelupkan cairan obat misterius itu dengan kapas kemudian melumuri sekeliling gigi Kumar yang sakit, kurang dari semenit kemudian, gigi kumar pun dengan mudah dicabut.
“Cabut gigi tidak terasa sakit juga tidak berdarah, bahkan tidak merasakan apa-apa,”kata Kumar.
Singh mengatakan obat itu transparan, tetapi memiliki aroma yang tajam, dan akan terbakar seperti bensin. Singh sendiri tidak bisa membuat cairan obat tersebut, ramuan itu diwariskan kakeknya, sekarang hanya tersisa sekitar satu liter.
Ayah dan kakek Singh mewariskan resep rahasia ratusan tahun itu untuk Singh dan empat saudaranya, Dan hingga sekarang masih bisa digunakan. Meskipun Singh mencabut gigi orang dengan cairan obat misterius itu, tetapi dia jugamemiliki saudara yang menjadi seorang dokter dengan terapi Barat. Mereka memiliki obat ini, tapi semua bungkam.
Semasa hidupnya, ayah Singh yang sudah meninggal itu juga membantu orang mencabut gigi dengan ramuan tradisional tersebut, tapi ia membuka prakteknya di tempat-tempat umum, sehingga secara perlahan-lahan baru dikenal orang banyak.
Ongkos cabut gigi murah meriah, warga setempat sanggup membayarnya.
Meskipun Singh membuka praktek mencabut gigi di pinggir jalan, juga tidak memakai sarung tangan, dan beberapa peralatan terlihat seperti alat yang digunakan tukang kayu, namun, tetap saja masih banyak orang yang datang kepadanya untuk mencabut gigi, karena biaya yang dipatoknya murah dan efektif.
Seorang wanita meminta Singh untuk mencabut giginya yang bolong, dan untuk jasa itu Singh hanya menerima 120 rupee (sekitar Rp22.000,-); sementara itu, seorang wanita lainnya meminta Singh memasangkan kawat gigi untuk putrinya, dan Singh hanya menerima 800 rupee (sekitar Rp150.000,-), sedangkan di klinik gigi modern lainya anda harus mengeluarkan 20 kali lipat biayanya.
Namun, bagi Singh sendiri, murahnya biaya cabut gigi merepresentatifkan ia tidak bisa menafkahi hidupnya hanya dengan mengandalkan jasanya itu, karena itu, ia membuka sebuah toko peralatan listrik sebagai mata pencahariannya.
Singh mengatakan, “Ayah saya mewanti-wanti pada saya untuk tidak menipu orang lain, jadi saya tidak boleh menerima lebih uang orang lain. Oleh karena tidak boleh menerima lebih uang orang lain, maka saya tidak bisa hanya mengandalkan jasa cabut gigi itu untuk kelangsungan hidup saya sehari-hari.”
Saudara Singh telah meninggalkan penggunaan resep tradisional ini dalam membantu orang-orang mencabut gigi, sementara anak-anaknya tidak berminat pada usaha ini, terutama karena keinginannya sendiri juga ingin membanting stir (ganti usaha lain), karena itu, terapi ini akan hilang dari keluarga mereka dalam waktu dekat.
Namun, sebelum resep tradisional itu lenyap, Singh adalah saksi hidup yang memiliki keampuhan dalam terapi pengobatan tradisional.
Cabut gigi tidak sakit juga tidak berdarah, satu menit selesai.
Rattan Singh adalah salah satu dari anggota keluarga yang memiliki ramuan (cairan obat) misterius itu, ia membuka sebuah klinik kecil di sebuah gang kecil, yang khusus membantu orang-orang mencabut gigi dengan resep tradisional tersebut.
Suatu hari di bulan Januari, oleh karena salah satu giginya sakit, Vijay Kumar, seorang penduduk setempat berusia 67 tahun pergi ke klinik milik Singh untuk berobat. Singh mencelupkan cairan obat misterius itu dengan kapas kemudian melumuri sekeliling gigi Kumar yang sakit, kurang dari semenit kemudian, gigi kumar pun dengan mudah dicabut.
“Cabut gigi tidak terasa sakit juga tidak berdarah, bahkan tidak merasakan apa-apa,”kata Kumar.
Singh mengatakan obat itu transparan, tetapi memiliki aroma yang tajam, dan akan terbakar seperti bensin. Singh sendiri tidak bisa membuat cairan obat tersebut, ramuan itu diwariskan kakeknya, sekarang hanya tersisa sekitar satu liter.
Ayah dan kakek Singh mewariskan resep rahasia ratusan tahun itu untuk Singh dan empat saudaranya, Dan hingga sekarang masih bisa digunakan. Meskipun Singh mencabut gigi orang dengan cairan obat misterius itu, tetapi dia jugamemiliki saudara yang menjadi seorang dokter dengan terapi Barat. Mereka memiliki obat ini, tapi semua bungkam.
Semasa hidupnya, ayah Singh yang sudah meninggal itu juga membantu orang mencabut gigi dengan ramuan tradisional tersebut, tapi ia membuka prakteknya di tempat-tempat umum, sehingga secara perlahan-lahan baru dikenal orang banyak.
Ongkos cabut gigi murah meriah, warga setempat sanggup membayarnya.
Meskipun Singh membuka praktek mencabut gigi di pinggir jalan, juga tidak memakai sarung tangan, dan beberapa peralatan terlihat seperti alat yang digunakan tukang kayu, namun, tetap saja masih banyak orang yang datang kepadanya untuk mencabut gigi, karena biaya yang dipatoknya murah dan efektif.
Seorang wanita meminta Singh untuk mencabut giginya yang bolong, dan untuk jasa itu Singh hanya menerima 120 rupee (sekitar Rp22.000,-); sementara itu, seorang wanita lainnya meminta Singh memasangkan kawat gigi untuk putrinya, dan Singh hanya menerima 800 rupee (sekitar Rp150.000,-), sedangkan di klinik gigi modern lainya anda harus mengeluarkan 20 kali lipat biayanya.
Namun, bagi Singh sendiri, murahnya biaya cabut gigi merepresentatifkan ia tidak bisa menafkahi hidupnya hanya dengan mengandalkan jasanya itu, karena itu, ia membuka sebuah toko peralatan listrik sebagai mata pencahariannya.
Singh mengatakan, “Ayah saya mewanti-wanti pada saya untuk tidak menipu orang lain, jadi saya tidak boleh menerima lebih uang orang lain. Oleh karena tidak boleh menerima lebih uang orang lain, maka saya tidak bisa hanya mengandalkan jasa cabut gigi itu untuk kelangsungan hidup saya sehari-hari.”
Saudara Singh telah meninggalkan penggunaan resep tradisional ini dalam membantu orang-orang mencabut gigi, sementara anak-anaknya tidak berminat pada usaha ini, terutama karena keinginannya sendiri juga ingin membanting stir (ganti usaha lain), karena itu, terapi ini akan hilang dari keluarga mereka dalam waktu dekat.
Namun, sebelum resep tradisional itu lenyap, Singh adalah saksi hidup yang memiliki keampuhan dalam terapi pengobatan tradisional.