Satelit Voyager telah sampai di tepi tata surya


Satelit Voyager 1 milik Lembaga Antariksa Amerika Serikat NASA telah sampai di tepi tata surya. Saat ini, Voyager 1 ada pada jarak 17,4 miliar kilometer dari matahari. Voyager 1 diperkirakan akan meninggalkan wilayah tata surya kira-kira 4 tahun lagi. Selanjutnya, pesawat itu akan memasuki wilayah antarbintang, wilayah antara sistem tata surya dan bintang lain.


Sampai di tepi tata surya, Voyager 1 menjumpai hal baru berkaitan dengan angin matahari, partikel bermuatan yang dipancarkan dari matahari ke segala arah. Temuan tersebut dipublikasikan para ilmuwan dalam pertemuan American Geophysical Union di San Francisco, California, AS Senin (13/12/10) lalu.


Voyager 1 menemukan, angin surya tak lagi mengarah ke luar tapi ke samping. Menurut dugaan para ilmuwan, itu berkaitan dengan adanya tekanan dari angin di ruang antarbintang. Sementara itu, Voyager 1 juga menunjukkan bahwa kecepatan angin surya juga berubah hingga mendekati nol dari yang sebelumnya memancar dengan kecepatan supersonik.


"Ketika saya menyadari kecepatannya hampir nol, saya sangat terkesima," kata Rob Decker, ilmuwan senior dari John Hopkins University.


Angin surya matahari yang bergerak dengan kecepatan supersonik membentuk sebuah gelembung di tata surya yang disebut heliosphere. Nah, pada jarak 14 milyar kilometer ke luar, kecepatan angin surya menurun secara drastis, membentuk lapisan turbulen dari partikel matahari yang disebut heliosheath.


Pada wilayah heliosheath itulah Voyager 1 kini telah sampai. Tepatnya di sebuah wilayah di mana kecepatan angin surya ke arah luar matahari hampir mendekati nol.


Becker berujar, "Inilah Voyager, satelit yang telah bekerja selama 33 tahun tetapi masih memperlihatkan pada kita sesuatu yang benar-benar baru."


Voyager 1 diluncurkan pada tahun 1977. Satelit ini telah memasuki heliosheath pada tahun 2004 dan memulai menyajikan data tentang wilayah tepian tata surya. Analisis para ilmuwan menunjukkan, sejak Agustus 2007 kecepatan angin surya terus menurun sebesar 72.000 kilometer per jam setiap tahunnya.


Ilmuwan akan mengetahui bahwa Voyager 1 telah memasuki wilayah antarbintang ketika terjadi penurunan massa jenis partikel panas dan peningkatan partikel dingin. Satelit kembarannya Voyager 2 bergerak ke arah yang berbeda.
Previous
Next Post »