APo/Science, Illustration by Todd Marshall/wt
PARA peneliti menemukan tengkorak baru dinosaurus yang mempunyai ukuran tubuh sama dengan anjing. Umurnya, seperti dikutip dari USA Today, diperkirakan berasal dari permulaan era dinosaurus 230 juta tahun yang lalu. Eodromaeus murphi kecil atau si pelari pagi memiliki bobot hanya 4,5 kg hingga 6,8 kg. Ia memiliki panjang hanya empat kaki (1,2 Meter) dari ujung moncong hingga ekor.
Dinosaurus itu ditemukan di sebuah situs yang ditemukan di pengunungan Andes, Argentina. Ischigualasto, sebuah lembah gersang yang mereka gali merupakan sumber yang kaya akan fosil dari awal kehidupan dinosaurus.
Di sana pula mereka pertama kali menemukan eoraptor di tahun 1991, yang oleh beberapa pihak diyakini sebagai leluhur dari semua dinosaurus.
Mahluk yang baru ditemukan itu, yang berlari menggunakan dua kaki dan memakan baik tumbuhan dan binatang itu, agak mengguncangkan pohon keluarga awal dinosaurus.
Ketika pertama kali ditemukan dalam tengkorak fosil, para peneliti dari Argentina dan AS mengira tulang-tulang itu merupakan eoraptor.
"Tetapi saya mulai mengukurnya di laboratorium saya dan saya menyadari ini bukan lagi eoraptor," ujar Paul Sereno dari universitas Chicago, salah seorang penulis temuan itu yang dimuat pada jurnal Science.
Tulang yang mereka temukan justru merupakan dinosaurus kecil yang berbeda yaitu karnivora dengan "gigi tajam seperti pisau steak untuk merobek daging," yang juga bisa berlari sekitar 32 kilometer meter per jam.
Mereka mempunyai jari yang mencengkaram dan panjang, "Cakar yang terlihat seram" itu bisa untuk membabat dan menggaruk.
"Mereka seperti rakun reptil," kata Thomas Holtz, paleontolog di University Of Maryland in College park.
Eodromaeus pada 230 juta tahun yang lalu,berasal dari zaman dinosaurus paling awal, periode yang para ilmuwan cuma sedikit tahu. Tetapi, meski ada di awal zaman itu, eodromaeus punya ciri-ciri khusus yang terkait dengan dinosaurus.
"Ini merupakan blueprint awal dinosaurus," kata Sereno. Beberapa fitur pada eodromaeus - seperti tangan yang mencengkram - ada 150 juta tahun kemudian pada tyrannosaurus rex, tepat sebelum asteroid menghantam bumi," ujarnya. Hantaman asteroid itu berarti kepunahan massal pada 65 juta tahun lalu.
Bagi para pakar dinosaurus, jaw dropper sesungguhnya merupakan perbandingan antara eodromaeus dan kerabat kecilnya, eoraptor, spesies yang dinamai oleh Sereno dan koleganya ditahun 1993.
Waktu itu, eoraptor ditandai sebagai predator kecil yaitu theropoda seperti eodromaeus. Kelompok ini termasuk velociraptor, tyrannosaurus dan giganotosaurus. Satu segmen tampaknya masuk dalam jenis burung.
Setelah rinciannya jelas serta ada CT scan dari kepala dan tengkoraknya, fitur baru itu mengungkapkan bahwa hubungan eoraptor justru terkait dengan herbivora berleher raksasa yang disebut sauropodomorphs, yang familiar di banyak orang, termasuk "brontosaurus".
Temuan baru itu membuat jelas bahwa eodromaeus menjelajah planet ini lebih awal dari eoraptor.
Penemuan itu sungguh "menyingkirkan eoraptor (dinosaurus) yang telah lama berada di posisi itu," ujar Holtz.