Akhir pekan ini, para perempuan, terutama remaja, dihebohkan dengan temuan Profesor Parke Kunkle dari Minneapolis yang menyatakan bahwa sumbu bumi telah bergeser, sehingga muncul bintang baru yang terlihat dari bumi.
Rasi bintang tersebut, konon mengubah sistem perbintangan atau zodiac yang umum dikenal di kalangan remaja, dari semula 12, menjadi 13 dengan hadirnya rasi bintang Ophiuchus. Sebenarnya bintang baru itu bukanlah sistem rasi bintang baru yang menjadi dasar perhitungan bintang. Dalam astronomi, dikenal ada 88 rasi bintang yang berada di langit.
Ophiuchus adalah salah satu dari 88 rasi bintang, dan juga satu dari 48 rasi yang didaftar oleh astronom ternama dunia, Claudius Ptolemaeus (Ptolemy), yang hidup tahun 90 hingga tahun 168.
Perlu dibedakan antara astronomi dan astrologi. Astronomi adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik, dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Sedangkan astrologi adalah ilmu yang menghubungkan antara gerakan benda-benda tatasurya (planet, bulan, matahari) dengan nasib manusia. Astrologi menekankan pada pengaruh bintang terhadap karakter, ramalan akan hidup dari sisi percintaan, kesehatan, keuangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Ophiuchus juga sebenarnya masuk dalam zodiak modern barat yang selama ini hanya memasang 12 zodiak yang dikenal. Ophiuchus yang dalam bahasa Yunani berarti si Penangkap Ular ini menjadi satu-satunya yang tidak memiliki lambang astrologi.
Mengapa tahun ini tiba-tiba Ophiuchus dimasukkan dalam sistem penamaan zodiak? Ceritanya bermula saat rasi bintang ditemukan kembali oleh astronom saat mendekati matahari Februari 2006 silam.
Menurut BBC, berdasarkan pengamatan astronom dunia, rasi bintang Ophiuchus sudah mendekati matahari dan memunculkan supernova spektakuler. Jurnal ilmiah dunia, Nature, juga melaporkan bintang-bintang di rasi ini sangat terang dan tampak jelas di kosmos. Sebegitu terangnya hingga Ophiuchus bisa dilihat dari bumi tanpa peralatan teleskop sekalipun.
Adalah astronom Denmark, Tycho Brahe, pada tahun 1572 yang pertama kali melihat kemunculan rasi itu. Rasi yang baru menampakkan dirinya lagi ini sebelumnya tidak dikenali dan hanya disebut sebagai bintang baru. Namun, astronomi modern membuktikan, rasi yang dilihat oleh Brahe sama dengan rasi bintang yang dilihat astronom Februari 2006 lalu.
Astronom dari Harvard University, Jeno Sokoloski, menyatakan di masa dalam abad terakhir, ada beberapa ledakan supernova yang mengindikasikan adanya pergeseran rasi. “Dimulai secara lambat dan hanya sekejap dalam dua hari, dan hal itu mengindikasikan kepada kami bahwa terjadi ledakan massif.”
Akibat ledakan itu pulalah yang mendasari para astrologi memasukkan Ophiuchus dalam sistem zodiak modern yang merujuk pada zodiak Barat Astrolog memastikan zodiak baru ini akan masuk dalam sistem penamaan bintang karena rasi bintang biasanya memakan waktu ratusan tahun untuk bergeser kembali. Rasi bintang Ophiuchus pertama kali muncul di abad kedua. Ptolemy mendaftarkan sebagai bintang ke-29 dari 48 rasi bintang.
Diperkirakan, rasi ini akan muncul kembali dalam jangka waktu 1.700 tahun lagi. Alasan Ophiuchus tidak dimasukkan dalam astrologi barat selama ratusan tahun karena, hanya ada 12 rasi bintang yang selama ini mengikuti perputaran benda-benda langit dalam sistem tatasurya seperti bulan, planet, dan matahari.
Karena baru, para astrolog belum menemukan karakteristik serta peruntungan orang-orang yang lahir di zodiak Ophiuchus.
Akan tetapi, menurut beberapa ahli lainnya seperti dikutip dari CNN, mereka yang menganut zodiak baru adalah mereka yang lahir sesudah tahun 2009. Jadi, terserah, Anda menganut sistem yang mana? [berbagai sumber/N-5]
Berikut perubahan zodiak yang baru:
Rasi bintang tersebut, konon mengubah sistem perbintangan atau zodiac yang umum dikenal di kalangan remaja, dari semula 12, menjadi 13 dengan hadirnya rasi bintang Ophiuchus. Sebenarnya bintang baru itu bukanlah sistem rasi bintang baru yang menjadi dasar perhitungan bintang. Dalam astronomi, dikenal ada 88 rasi bintang yang berada di langit.
Ophiuchus adalah salah satu dari 88 rasi bintang, dan juga satu dari 48 rasi yang didaftar oleh astronom ternama dunia, Claudius Ptolemaeus (Ptolemy), yang hidup tahun 90 hingga tahun 168.
Perlu dibedakan antara astronomi dan astrologi. Astronomi adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik, dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.
Sedangkan astrologi adalah ilmu yang menghubungkan antara gerakan benda-benda tatasurya (planet, bulan, matahari) dengan nasib manusia. Astrologi menekankan pada pengaruh bintang terhadap karakter, ramalan akan hidup dari sisi percintaan, kesehatan, keuangan, dan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
Ophiuchus juga sebenarnya masuk dalam zodiak modern barat yang selama ini hanya memasang 12 zodiak yang dikenal. Ophiuchus yang dalam bahasa Yunani berarti si Penangkap Ular ini menjadi satu-satunya yang tidak memiliki lambang astrologi.
Mengapa tahun ini tiba-tiba Ophiuchus dimasukkan dalam sistem penamaan zodiak? Ceritanya bermula saat rasi bintang ditemukan kembali oleh astronom saat mendekati matahari Februari 2006 silam.
Menurut BBC, berdasarkan pengamatan astronom dunia, rasi bintang Ophiuchus sudah mendekati matahari dan memunculkan supernova spektakuler. Jurnal ilmiah dunia, Nature, juga melaporkan bintang-bintang di rasi ini sangat terang dan tampak jelas di kosmos. Sebegitu terangnya hingga Ophiuchus bisa dilihat dari bumi tanpa peralatan teleskop sekalipun.
Adalah astronom Denmark, Tycho Brahe, pada tahun 1572 yang pertama kali melihat kemunculan rasi itu. Rasi yang baru menampakkan dirinya lagi ini sebelumnya tidak dikenali dan hanya disebut sebagai bintang baru. Namun, astronomi modern membuktikan, rasi yang dilihat oleh Brahe sama dengan rasi bintang yang dilihat astronom Februari 2006 lalu.
Astronom dari Harvard University, Jeno Sokoloski, menyatakan di masa dalam abad terakhir, ada beberapa ledakan supernova yang mengindikasikan adanya pergeseran rasi. “Dimulai secara lambat dan hanya sekejap dalam dua hari, dan hal itu mengindikasikan kepada kami bahwa terjadi ledakan massif.”
Akibat ledakan itu pulalah yang mendasari para astrologi memasukkan Ophiuchus dalam sistem zodiak modern yang merujuk pada zodiak Barat Astrolog memastikan zodiak baru ini akan masuk dalam sistem penamaan bintang karena rasi bintang biasanya memakan waktu ratusan tahun untuk bergeser kembali. Rasi bintang Ophiuchus pertama kali muncul di abad kedua. Ptolemy mendaftarkan sebagai bintang ke-29 dari 48 rasi bintang.
Diperkirakan, rasi ini akan muncul kembali dalam jangka waktu 1.700 tahun lagi. Alasan Ophiuchus tidak dimasukkan dalam astrologi barat selama ratusan tahun karena, hanya ada 12 rasi bintang yang selama ini mengikuti perputaran benda-benda langit dalam sistem tatasurya seperti bulan, planet, dan matahari.
Karena baru, para astrolog belum menemukan karakteristik serta peruntungan orang-orang yang lahir di zodiak Ophiuchus.
Akan tetapi, menurut beberapa ahli lainnya seperti dikutip dari CNN, mereka yang menganut zodiak baru adalah mereka yang lahir sesudah tahun 2009. Jadi, terserah, Anda menganut sistem yang mana? [berbagai sumber/N-5]
Berikut perubahan zodiak yang baru:
- Capricornus (21 Januari-16 Februari)
- Aquarius (16 Februari-11 Maret)
- Pisces (11 Maret-18 April)
- Aries (18 April-13 Mei)
- Taurus (13 Mei-22 Juni)
- Gemini (22 Juni-21 Juli)
- Cancer (21 Juli-10 Agustus)
- Leo (10 Agustus-16 September)
- Virgo (16 September-31 Oktober)
- Libra (31 Oktober-23 November)
- Scorpio (23 November-29 November)
- Ophiuchus (29 November-18 Desember)
- Sagitarius (18 Desember-21 Januari)