Menurut laporan media asing, baru-baru ini para ilmuwan menggunakan Teleskop Antariksa Hubble milik NASA,mengamati fenomena aurora yang dihasilkan medan magnet Ganymede, membenarkan bahwa di bawah lapisan es-nya terdapat lautan dengan ketebalan es hingga 100 kilometer, volumenya jauh lebih dalam dari total samudera di bumi, dan menaksir samudera air asin tersebut memiliki kandungan garam tertentu
.
.
Para ilmuwan mengatakan, bahwa volume samudera air di bawah lapisan es Ganymede sangat besar, mungkin jauh lebih dalam dari kandungan air di permukaan bumi. John Grunsfeld, wakil direktur Direktorat Misi Sains NASA mengatakan, bahwa temuan ini memiliki makna dalam tonggak sejarah. memastikan bahwa keberadaan air sangat penting dalam pencarian kehidupan di luar Bumi, selain itu juga bisa menjadi planet yang layak dihuni manusia. Temuan samudera di bawah lapisan es Ganymede akan menjadi penemuan ilmiah utama sepanjang perjalanan karir Teleskop luar angkasa Hubble.
Ganymede adalah satelit terbesar di tata surya, dan merupakan satu-satunya satelit yang memilki medan magnet global. Keberadaan medan magnet dapat menghasilkan sinar aurora yang indah, dan para ilmuwan juga telah mendeteksi sinar aurora di sekitar bagian kutub utara dan selatan Ganymede.
Karena Ganymede adalah satelitnya Jupiter, dengan demikian, ia juga akan dipengaruhi medan magnet Jupiter, ketika medan magnet Jupiter mengalami perubahan, aurora di Ganymede akan terbentuk dan mengalami perubahan mengikutinya, kita bahkan bisa menyaksikan pemandangan aurora yang “bergoyang”.
Dari pengamatan terhadap Ganymede, para ilmuwan dapat memastikan bentuk materi di bawah lapisan es Ganymede, karena materi-materi ini dapat mempengaruhi medan magnet Ganymede, dan lebih lanjut mempengaruhi aurora.
Aurora Ganymede memperlihatkan zat misterius di bawah lapisan es, para ilmuwan akhirnya menemukan samudera air asin yang memiliki kandungan garam tertentu. Ditilik dari gambar terkait, ilustrasi Ganymede menandai garis besar zona aurora.
Penelitian terkait berasal dari tim peneliti dari University of Cologne, Jerman, ilmuwan Joachim Sauer mengatakan, kita bisa menggunakan teleskop Hubble untuk mempelajari Ganymede, karena aurora dipengaruhi medan magnet benda langit, dimana jika kita mengamati aurora dengan pola pengamatan yang sesuai, kita dapat menilai kondisi medan magnet Ganymede, hingga akhirnya menemukan materi di bawah lapisan es-nya.
Menurut perkiraan ilmuwan, kedalaman samudera Ganymede adalah 60 mil atau sekitar 100 km, adalah 10 kalikedalaman samudera di planet ini, sedangkan laut air asin tertimbun di bawah lapisan es setebal 150 km.
Pada tahun 1970-an abad ke 20, para ilmuwan mulai mencurigai adanya lautan di Ganymede, hingga pada tahun 2002 kemudian, wahana antariksa Galileo melakukan penyelidikan terhadap medan magnet Ganymede, dan memberikan bukti lautan yang pertama. Hasil pengamatan Teleskop Antariksa Hubble terhadap Ganymede kali ini lebih lanjut membenarkan dugaan itu, di bawah lapisan es Ganymede terdapat samudera air. (jho/ran)