Uang. Hanya dengan mendengar kata itu saja, sudah cukup membuat telinga orang bergerak. Tapi apakah Anda mau menerima garam bata atau batu besar sebagai gaji atau bayaran Anda?
Seperti yang dikutip dari versesofuniverse.blogspot.com, Memahami nilai uang dari waktu ke waktu adalah titik kunci di bidang keuangan – dan waktu telah merubah penilaian manusia terhadap benda-benda. Secara historis, manusia telah menetapkan nilai moneter untuk berbagai benda. Dan meskipun sebagian besar mata uang masa lalu tidak akan praktis digunakan hari ini, namun mereka menjadi pengingat penting dari apa yang telah digunakan manusia untuk alat tukar dan mengapa. Mata uang kuno ada dalam berbagai bentuk, ukuran dan format yang menakjubkan. Dibawah ini ada sepuluh contoh luar biasa yang sangat berbeda dari apa yang kita gunakan saat ini.
10. Gigi Dolphin
Yang paling mengganggu dari mata uang kuno mungkin adalah gigi lumba-lumba, yang digunakan di Kepulauan Solomon selama ratusan tahun, sesuai dengan tradisi. Pada tahun 2008 mata uang dolar pulau itu mengalami devaluasi. Penduduk setempat menanggapinya dengan menimbun, yang pada gilirannya menyebabkan kurangnya uang yang beredar dan membuat keadaan menjadi lebih buruk. Akibatnya, beberapa bagian dari pulau itu kembali ke alat tukar tradisional mereka yaitu gigi lumba-lumba. Hebatnya, gigi lumba-lumba ini nilainya empat kali lipat. Pemburu dolphin setempat, Henry Sukufatu mengatakan kepada The Wall Street Journal, “Uang milik orang kulit putih akan berakhir, tetapi gigi lumba-lumba akan selalu ada untuk kita”
Pada Januari 2013 wilayah ini kembali menjadi berita utama ketika penduduk desa Malaita membantai hingga 900 ekor lumba-lumba akibat sengketa konservasi. Warga menegaskan bahwa mereka kembali melakukan tradisi pembantaian lumba-lumba tahunan mereka karena kelompok konservasi yang berbasis di AS gagal membayar kompensasi yang mereka minta untuk mencegah mereka dari melakukan tradisi pembantaian mamalia laut ini.
9. Bulu Tupai
Secara historis, bulu-bulu hewan telah memainkan peran penting dalam barter dan perdagangan. Dalam era abad pertengahan, tupai dihargai karena bulu mereka, dan mereka menjadi bentuk mata uang yang diakui di Rusia dan Finlandia. Bahkan di Rusia pembunuhan tupai untuk mata uang mungkin tidak sengaja menyelamatkan sebagian besar penduduk dari wabah pes yang melanda eropa waktu itu. Pada saat itu, Rusia menggunakan bulu tupai sebagai uang kontan, dengan moncong dan cakarnya mewakili perubahan nilai. Bahkan saat ini di sebagian Finlandia bulu tupai masih diterima sebagai mata uang dan memiliki nilai pertukaran moneter. Jadi jika Anda mendengar seseorang mengucapkan kata-kata ” bulu tupai” di Finlandia, Anda tahu bahwa itu artinya uang.
8. Garam
Garam telah menjadi komoditas penting selama ribuan tahun. Garam memainkan peran penting dalam pengembangan peradaban awal dan dirujuk di beberapa tradisi agama besar atau teks. Pada 2200 SM garam digunakan untuk salah satu cara pembayaran pajak yang tercatat paling awal, di masa kaisar Cina Yu the Great. Kemarahan atas pajak garam merupakan salah satu katalis untuk Revolusi Perancis, dan komoditas ini juga memainkan peran penting dalam Perang Saudara Amerika.
Selain itu, kembali di zaman Romawi Kuno, tentara kadang-kadang dibayar dengan garam kemasan. Menariknya, kata Latin yang berkaitan dengan garam, “salarium”, memunculkan kata-kata bahasa Inggris “soldier” dan “salary” Bahkan di hari ini, beberapa suku nomaden Ethiopia menggunakan garam sebagai mata uang mereka.
7. Merica
Di Yunani Kuno, kelangkaan merica membuat mereka sangat berharga. Kemudian pada abad ke-5, Alaric (Visigoth) dan Attila the Hun, keduanya memerintahkan Roma untuk menyerahkan sejumlah besar lada hitam sebagai tebusan ketika mereka menyerang kota Roma.
Pada Abad Pertengahan, merica telah menjadi bentuk mata uang. Selama abad ke-15, permintaan Eropa untuk lada sangat tinggi sehingga memainkan peran utama dalam penciptaan jalur laut ke wilayah rempah-rempah yang tumbuh di Timur Jauh. Merica saat itu dijuluki “emas hitam” karena begitu mahal sebelum abad ke-19 yang hanya orang-orang yang sangat kaya saja yang bisa membelinya. Dan hari ini lada hitam masih merupakan rempah-rempah yang paling banyak diperdagangkan di dunia.
6. Wampum (Manik-Manik)
Mata uang pertama di Amerika adalah manik-manik – khususnya, wampum. Wampun adalah manik-manik tradisional buatan tangan yang terbuat dari cangkang putih whelks serta cangkang ungu dan putih quahog. Ketika pemukim Eropa datang ke Amerika Utara pada abad 16 dan awal abad ke-17 , mereka melihat bahwa wampum yang suci dan berharga bagi penduduk asli Amerika . Para kolonis menemukan bahwa mereka bisa mendapatkan pasokan yang sangat dibutuhkan dari masyarakat pribumi jika mereka memperdagangkan wampum. Dengan demikian, wampum menjadi mata uang resmi – meskipun penduduk pribumi tidak melihatnya sebagai uang. Dengan bantuan alat Eropa, wampum mulai banyak diproduksi secara massal di pabrik-pabrik. Akhirnya, tahun 1663, manik-manik ditarik peredarannya di koloni New England – meskipun mereka tetap resmi di New York sampai awal 1700-an, dan beberapa pabrik terus memproduksi wampum sampai awal abad ke-20. Penduduk asli Amerika menjadi enggan untuk mempertukarkan bulu dengan wampum, yang mungkin mengurangi nilai dari manik-manik itu. Pada akhirnya, para penjajah eropa ini mungkin telah belajar pelajaran ekonomi yang sangat berharga tentang penawaran dan permintaan.
5. Bata Teh
Mata uang kuno lain yang menarik datang dalam bentuk bata teh. Benda berharga ini dibuat dengan menggabungkan batang tanaman teh dan daun dengan berbagai herba dan juga serpihan kayu. Campuran cetaknya menggunakan darah sapi, dan kadang-kadang juga kotoran digunakan sebagai bahan pengikat. Batu bata teh tradisional menampilkan karakter Cina atau desain yang unik, sedangkan tanda pada bagian belakang batu bata teh besar akan membantu mereka untuk dapat dibagi. Pada abad ke-19 bata teh ini digunakan sebagai mata uang di Cina, dan juga digunakan di Rusia, Tibet, Siberia dan Mongolia. Batu bata ini memiliki nilai. Sebagai contoh, dengan 12 batu bata kita dapat membeli domba, sedangkan 20 bata akan mendapatkan kuda. Di Siberia, batu bata adalah jenis jenis mata uang yang dapat dikonsumsi hingga akhir Perang Dunia II, mereka juga digunakan sebagai obat.
4. Batu Rai
Di pulau Yap di Mikronesia, ukuran itu penting. Beberapa bukti menunjukkan bahwa orang-orang Yap mungkin telah membuat batu rai mereka sejak sekitar 500 AD. Untuk menghasilkan bentuk yang tidak biasa dari mata uang, Yap yang melakukan perjalanan ke pulau tetangga Palau untuk mendapatkan batu kapur. Mereka membentuk batu hingga menjadi cakram besar dengan lubang dipusatnya. Batu ini kemudian diangkut kembali ke Yap. Beberapa batu diameternya hingga 12 meter dan beratnya lebih dari empat ton. Semakin besar batu, semakin besar resiko membuat dan membawanya kembali ke pulau Yap, dan ini meningkatkan nilai mereka. Tapi begitu mereka sudah digunakan untuk pembayaran, lokasi mereka sering tetap tidak berubah. Bahkan, pertukaran fisik mungkin belum diperlukan, asalkan semua orang tahu batu rai disini atau disana itu milik siapa, itu sudah cukup. Nilai mereka berkurang dengan kedatangan orang Eropa, yang teknologinya cepat meningkatkan produksi. Hari ini, batu rai digunakan dalam ritual tradisional dan tetap menjadi lambang nasional. Citra mereka juga dengan bangga ditampilkan pada pelat nomor Yap. Selengkapnya dapat dibaca disini
3. Cangkang Cowry
Cangkang Cowry adalah salah satu bentuk mata uang kuno yang paling awal dikenal. Cangkang berasal dari siput laut yang dikenal sebagai cowry, dan cowry yang paling umum digunakan adalah jenis Monetaria moneta, yang dikenal sebagai uang cowry. Cangkang yang kecil, mudah dibawa, tahan lama dan sulit untuk ditiru – meskipun beberapa orang memang membuat cangkang cowry palsu menggunakan bahan-bahan seperti tanduk, tulang, timah, dan bahkan perak dan emas. Selain dari tujuan mata uang, cowries juga digunakan untuk membuat perhiasan dan ornamen yang menakjubkan. Cowry dimulai sebagai alat tukar di Cina pada awal abad ke-16 SM. Dan dari waktu ke waktu penggunaan mereka sebagai jenis mata uang menyebar ke daerah-daerah perdagangan utama di Afrika, Arab, sebagian Eropa dan sebagian besar Asia. Sebagai bukti betapa penting mereka dalam budaya Cina, gambar cangkang cowry muncul dalam karakter Cina terkait dengan perdagangan dan mata uang.
2. Koin Mata Panah
Ini benar-benar jenis mata uang kuno yang menarik yang berasal dari bagian utara Laut Hitam. Pada awal abad ke-7 SM, koin mata panah yang unik ini dianggap sebagai mata uang di daerah yang dikenal sebagai Great Scythia, sebuah wilayah luas yang mencakup bagian-bagian dari apa yang sekarang adalah Ukraina, Asia Tengah, Eropa Timur, Kaukasus Utara dan sebagian Rusia. Uang mata panah perunggu muncul sebelum banyak koin kuno lainnya digunakan dan dihargai karena konsistensi perunggu serta kapasitasnya jika digunakan untuk senjata. Koin ini ada dalam berbagai bentuk, dan mereka akhirnya mengambil bentuk yang lebih rumit seperti lumba-lumba dan ikan.
1. Uang Pisau
Seperti koin mata panah, Uang pisau China kuno adalah gabungan senjata dan mata uang. Seperti mata panah, pisau mungkin merupakan indikator dari sesuatu yang berharga dan penting pada saat itu. Uang pisau ini pertama muncul di Cina sekitar 600 SM, pada masa dinasti Zhou. Sejarawan percaya bahwa koin berbentuk pisau dimodelkan seperti pisau kerik yang digunakan oleh pemburu nomaden di bagian timur dan utara negara itu. Kebanyakan mata pisau bertuliskan angka atau satu kata – misalnya, “domba” atau “ikan” – yang mungkin telah digunakan untuk menandai nilai dari koin tertentu. Setiap bagian uang juga termasuk sebuah prasasti menandakan fakta bahwa itu adalah mata uang resmi. Uang Pisau dibuat dan digunakan selama ratusan tahun, sampai kaisar pertama China, Qin Shi Huang, menghapuskan mata uang itu dan menyatakan bahwa hanya koin melingkar dengan lubang persegi di tengah akan diterima sebagai alat pembayaran yang sah .